RumpunMedia.com, Nasional – Kapolri Jenderal Tito Karnavian merasa emosi dan langsung memecat Oknum Perwira Polisi berpangkat AKBP berinisial Y lantaran berbuat keji dengan menendang seorang Ibu di dalam Minimarket Babel, Jumat 13 Juli 2018.
Seorang oknum Perwira Polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yusuf dimutasi setelah melakukan tindakan kurang terpuji dengan menendangan, serta melakukan pemukulan terhadap dua orang ibu dan seorang anak kecil. AKBP Yusuf langsung dipecat secara tidak hormat dari jabatannya.
Aksi Yusuf tersebut, terekam dalam sebuah video amatir yang kini viral di media sosial. Dalam rekaman itu Yusuf terlihat beberapa kali menendang seorang ibu paruh baya yang duduk bersimpuh memohon belas kasihan.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, pencopotan Yusuf dilakukan usai aksi tersebut diketahui oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kabiro Penerangan Mabes Polri M. Iqbal
Menurutnya, Kapolri marah karena tindakan Yusuf tidak sejalan dengan upaya menghilangkan arogansi kekuasaan serta menekan kekerasan eksesif yang dilakukan anggota Polri.
“Kapolri marah dan langsung mencopot AKBP Y hari ini juga. Karena tindakan AKBP Y tersebut tidak mencerminkan polisi yang Promoter (Profesional, Modern, dan Terpercaya),” kata Iqbal saat dikonfirmasi oleh awak media pada Jumat 13 Juli 2018.
Dirinya juga menegaskan aksi yang dilakukan Yusuf tidak mencerminkan sosok polisi yang seharusnya menjadi pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bangka Belitung AKBP Abdul Mun’im menuturkan, penganiayaan yang telah dilakukan AKBP Y terhadap dua orang ibu dan seorang anak tersebut diduga dilatarbelakangi aksi pencurian yang dilakukan korban.
Menurutnya, Yusuf menduga dua ibu dan seorang anak tersebut melakukan aksi pencurian bersama empat orang lainnya di dalam toko itu. Kekesalan Yusuf makin memuncak karena dua orang ibu dan anak tersebut tidak mengakui tuduhan itu.
“AKBP Y akhirnya terpancing emosi, karena mereka ramai-ramai maling. namun ketika ditanya, mereka membantah dan bilangnya tidak tahu semua,” tuturnya.