RumpunMedia.com, Kota Metro – Mencoba peruntungan di bidang usaha budidaya melati lokal salah seorang warga Kelurahan Tejoagung, Metro Timur mengubah persawahan yang umumnya sebagai lahan tanam padi menjadi lahan budidaya bunga melati.
Salah seorang warga di kelurahan Tejoagung Kecamatan Metro Timur, Eti mengatakan, harga melati saat ini relatif stabil. Bahkan permintaan bertambah sehingga perlu ada lahan yang lebih untuk membudidayakannya.
“Kebanyakan yang pesan dari luar Lampung separti Palembang mas. Biasanya digunakan untuk asesoris pengantin seperti sanggul, keris yang berkaitan dengan upacara adat dan pernikahan,” ucapnya.

Ibu Eti pemilik budidaya bunga melati
Perawatan melati menurutnya, tidaklah sulit seperti memupuk, menyemprot agar tidak terkena hama ulat, juga memangkas. Perawatan biasanya bisa dilakukan tiga bulan sekali.
Dia mengungkapkan, harga melati saat ini berkisar antara Rp 250 s/d 300 ribu per kilogramnya. Dari harga itu, dirinya bisa menerima Rp 200 ribu per kilogram, sedangkan sisanya diperuntukkan untuk oprasional.
“Kalau yang sudah-sudah begitu, karna lahan yang sudah produksi di halaman belakang rumah tapi cuma berukuran 15 musuh 50 Meter persegi,” kata Eti.

Lahan sawah penanaman bunga melati
Sementara ini, dia mengaku sudah menghabiskan modal sebesar lima juta rupiah untuk ongkos tanam dan pupuk di lahan seluas 920 Meter persegi. Sedangkan untuk bibitnya sendiri dibeli dari Lampung Timur dengan jenis melati biasa.
“Harga Perbatang kita beli Rp 3.500 rupiah, dan yang sudah ditanam ada sekitar 250 batang. Saat ini untuk penjualan tidak ada kendala karena di Metro sendiri cuma kita yang membudidayakanya, kalau diluar daerah yang saya tau ada di Bandar Jaya,” Pungkasnya.